- re.ak.tif [a] sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi thd sesuatu yg timbul atau muncul
Idealisme Kesukuan
Indonesia
yang di kenal dengan ragam budayanya menyimpan kekayaan yang berlimpah.
Dari Sabang sampai Maroke, berjajar pulau-pulau yang masing-masing
menyimpan keunikannya. Tidak ada yang kurang dibanding yang lain. Setiap
pulau memiliki ke unikannya sendiri.
Ketika
disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka jadilah ia
sebagai suatu kesatuan utuh. Terbingkai dalam sebuah bingkai yang
menyatukan semua keragaman itu. Tentu ini suatu keajaiban yang sangat
luar biasa.
Idealisme kesukuan masih sangat kental di beberapa kalangan masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan Stereotype sebagai
kacamata untuk melihat suku selain mereka. Sebut saja Aceh yang
terletak paling ujung pulau sumatra, sebagian besar masyarakat Aceh
sangat membenci suku Jawa. Maaf ini bukan bermaksud memecah-belahkan
pihak manapun. Tapi beginilah kenyataannya yang menyebar di masyarakat.
Stereotype merupakan
sebuah penilaian atau opini sekelompok masyarakat terhadap kelompok
lain yang samasekali belum pernah berinteraksi langsung dengan objek
yang dinilainya. Seperti orang buta yang membayangkan warna. Opini yang
berkembang dikalangan masyarakat Aceh, Jawa adalah suku yang berkhianat
maka semua anak-cucunya merupakan pengkhianat. Maka jangan heran, dulu
Aceh sangat memusuhi masyarakat Jawa. Padahal ini hanya sejarah masa
lalu, dimana seorang keturunan Jawa berkhianat kepada perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Perlu ditekankan lagi, itu dulu. Walaupun
sekarang masih ada mungkin hanya sebagian kecil sisa-sisanya. Untuk
menghindari hal inilah, pemahaman kesukuan harus ditanamkan kepada
setiap generasi.
Culture shock lebih
tepatnya di gunakan untuk masyarakat yang berlainan negara. Hal ini
disebabkan iklim yang berbeda, bahasa, kebiasaan, makanan dan banyak hal
lain yang berbanding terbalik dengan daerah asal.
Berada
di Indonesia namun berbeda daerah juga akan mengalami kejutan-kejutan
kecil itu. Apalagi berkumpul dengan manusia yang satu berasal dari barat
dan satunya lagi dari timur. Kejutan-kejutan itu akan berefek tidak
baik ketika kita tidak belajar memahaminya. Namun ketika belajar
memahami kejutan-kejutan kecil itu, kejutan besar yang membuat gap
antara suku tak akan pernah terjadi.
Knowledge about Cultures (facts and cultural traits)
+ Awareness (of yourself and others)
+ Specifi c Skills (behaviors)
= Cultural Intelligence
Culture Intelligence bisa
menjadi penawar untuk bisa yang mematikan yang berkaitan dengan
idealisme kesukuan. Semakin kita bisa merasa, maka kita semakin peka.
Bermula dari diri sendiri untuk memahami keragaman dan keunikan orang
lain. Membentuk suatu pemahaman yang mengakar bahwa perbedaan adalah
sebuah keunikan.
Semoga
dengan keberagaman ini, Indonesia menjadi lebih kaya. Bukan hanya kaya
sumberdaya alamnya namun juga kaya sumberdaya manusianya. Setiap kita
memegang peranan penting ini. Samasekali bukan tanggung jawab
perorangan, institusi, ataupun pemerintahan saja.
- ego.sen.tris.me [n] sifat dan kelakuan yg selalu menjadikan diri sendiri sbg pusat segala hal
0 komentar:
Posting Komentar